Senin, 22 Agustus 2011

Jati Diri


Aku adalah Aku
Aku Dedikasikan Untuk
Semua yang tahu Aku
Semua yang mengerti Aku
Semua yang percaya Aku
Dan Semua yang butuh Aku
Semua tentang Aku
Bukan Dia, Kamu, Kalian, ataupun Mereka
tapi hanya Aku
Seorang...
Sendiri...
tanpa siapapun...
tanpa Dia, Kamu, Kalian ataupun Mereka
Itulah Aku yang adalah Aku

Syair para pengiat alam

Dingin, hening dan bisu
Di daun angin berbisik
“Hai Kelana tabahkan hatimu
Tuhan selalu bersamamu”

Petikan syair dari lagu Kelana gubahan Iwan Abdurahman atau lebih dikenal sebagai Abah Iwan. Abah Iwan tidak mau disebut pencipta lagu lebih senang di sebut pengubah, kerena menurut Abah hanya Allah-lah yang berhak disebut pencipta. Saya mengenal lagu ini ketika memulai aktif menjadi pengiat alam bebas. Lagu-lagu gubahan Abah semacam menjadi lagu wajib bagi para pengiat alam bebas, karena Abah mengubah lagu dengan tema-tema yang sangat kental dengan alam. Dan ini mempunyai tempat tersendiri bagi para pengiat alam bebas. Namun saat itu hanya bersenandung aja, makna yang terkandung dalam syair itu belum terasa dalam hati ini.

Membaca artikel tentang Abah Iwan di majalah Tarbawi seakan mengingatkan masa 20 tahun yang lalu ketika memulai belajar menjadi pengiat alam bebas. Saya baru terbuka dengan syair lagu kelana ini, “Di daun angin berbisik” buat orang lain mungkin angin hanya sebatas angin saja, tapi bagi seorang Abah Iwan angin adalah penyemangat dan pengingat. Begitu dalam perenungannya terhadap alam ini. Semoga inspriasi Abah menjadi contoh bagi orang untuk dapat menghargai alam ini.

“Hai Kelana tabahkan hatimu Tuhan selalu bersamamu”
by : Abah Iwan